PENYEBAB TANAH SAWAH ASAM

tanah sawah masam


Sering kita jumpai tanah sawah berwarna biru gelap dengan textur berlumpur halus dan bau anyir, mungkin beberapa dari kita ada yang mangira ini adalah gejala tanah masam akan tetapi setelah diteliti pH nya ternyata normal dan inilah biasa disebut asam-asaman

Fenomena tanah asem-aseman pada padi sawah biasa terjadi hampIr tiap tahun, terutama pada musim tanam II ( MK I) yaitu sekitar bulan Maret-April di daerah Aceh

Asem-aseman adalah suatu kondisi dimana tanah nampak seperti berkarat (warna kuning kemerahan) yang menyerupai besi berkarat. Ini disebabkan karena adanya proses perombakan jerami padi oleh mikro organisme yang belum selesai. Proses tersebut akan menghasilkan panas pada tanah.



Kejadian seperti ini banyak dijumpai pada lahan sawah yang kandungan C-organiknya rendah, ditambah dengan kebiasaan petani yang suka menggenangi sawahnya dengan tujuan untuk menekan pertumbuhan gulma terutaman saat tanaman padi masih muda.

Pada lahan dengan drainase yang buruk (tidak mendapat masukkan dan air sulit dibuang dari petakan), juga dipastikan sangat mudah terserang asem-aseman. Kondisi seperti ini jelas akan mengurangi suplai dan proses pertukaran oksigen di dalam tanah, yang mana fungsinya yang sangat penting bagi perkembangan akar.

Tanaman padi yang terkena asam-asaman akan menunjukkan gejala yang spesifik yaitu tanaman padi yang telah ditanam tidak akan mau tumbuh (pertumbuhannya terhambat), daun terlihat coklat kekuning seperti berkarat dan akan mati. Jika tanaman padi muda tersebut di pupuk menggunakan urea gejala akan semakin terlihat parah. Keadaan ini biasanya akan diperparah oleh serangan hama (penggerekbatang) sundep pada saat tanaman muda (fase vegetative)

Pengetahuan penyakit dan hama bagi petani padi pada umumnya masih rancu, mereka belum terbiasa membedakan antar hama dan penyakit. Penyakit pada tanaman padi bisa ditimbulkan oleh beberapa sebab diantarany aadalah oleh jamur, virus, bakteri dan keadaan tanah.  Untuk yang disebutkan terakhir ini adalah asam-asaman, bagi petani masih menjadi masalah yang belum terselesaikan dan perlu seger adiketahui solusi penyelesaian masalah tersebut.



Beberapa informasi menyatakan bahwa penyakit asem-aseman pada padi sawah disebabkan oleh adanya proses perombakan sisa-sisa tanaman padi oleh mikroorganisme yang belum selesai pada tanah tersebut. Pada proses tersebut akan menghasilkan panas pada tanah sawah tersebut. Selain itu pada proses perombakan tersebut akan menyebabkan menurunnya pH tanah sehingga tanah akan cenderung asam sehingga tanah tersebut dikatakan asem-asemen. Bila tanaman padi sawah Anda menunjukkan gejala kerdil, daun kuning seperti terbakar, akarnya berwarna coklat-kekuningan dan perkembangannya terhambat, berarti terjangkit “asem-aseman”, begitu petani menyebutnya.  Jangan khawatir, karena ternyata penanggulangannya sanga tmudah.

Tanaman padi yang terkena asem-asemen akan menunjukkan gejala yang spesifik yaitu tanaman padi akan terlihat kuning beberapa saat setelah ditanam. Namun, sebagian petani masih menganggap bahwa kondisi tersebut adalah karena kekurangan unsur hara Nitrogen (N). Akhirnya petani akan menambahkan penggunaan pupuk urea yang mana bukannya daun menjadi hijau kembali, tapi malah akan semakin memperparah kondisi.

Karenanya, perlakuan yang seperti ini akan memicu terjadinya penurunan pH yang menjadikan tanah menjadi semakin asam. Hingga akhirnya tanaman akan keracunan Fe dan Na, serta timbul senyawa berbahaya lain seperti Asam Sulfat (H2SO4).

Lantas, apa solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut?

  • Dengan memberikan kapur. Langkah ini diharapkan akan mampu mendongkrak pH tanah sehingga akan sesuai dengan kondisi yang diharapkan tanaman padi untuk pertumbuhannya.
  • Menunda waktu tanam. Dengan cara ini diharapkan proses perombakan sisa-sisa tanaman padi oleh mikro organisme akan terselesaikan terlebih dahulu.
  • Menggunakan varietas yang toleran yaitu Membramo, Kalimas, Shintanur dan Inpari 6 (jika petani menggunakan pola tanam padi-padi-padi)

Asam tanah biasanya muncul 2–4 minggu setelah tanam terutama di musim kemarau.  Asam-asaman tanah sawah  disebabkan oleh drainase sawah jelek atau sulit dikeringkan, dan penggunaan pupuk Urea berlebihan. Karena daun padi tampak kekuningan, biasanya petani justru mengira tanaman padinya kekurangan unsur N, sehingga diatasinya dengan penambahan Urea.  Akibatnya, gejalanya semakin parah.  Kondisi di atas mengakibatkan pH tanah menjadi tinggi, tanaman keracunan Fe dan Na, tetapi kahat Zn.

Tindakan pencegahan

  1. Gunakanvarietas yang toleran, yaitu Membramo, Kalimas, Shintanur dan Ketan.
  2. Perlakuan bibit sebelum tanam

- Siapkan alat dan bahan (ember/timba, bibit,ZnSO4 dan air )

- Larutkan 20 g ZnSO4 kedalam 1 liter air)

- Celupkan akar bibit kedalam larutan selama 2-5 menit

- Setelah dicelupkan bibit siap ditanam

  1. Tindakan pencegahan lanjutan

- Pemupukan dasar N diundur, diberikan pada umur 20 hari setelah tanam atau lebih, dengan sumber N daripupuk ZA.

- Tambahkan 15-20 kg ZnSO4/ha pada saat pemupukan dasar

- Padaumur 20 hari setelah tanam, - disemprot dengan larutan ZnSO4 dosis 4-5 sendok makan per tangki (untuk volume tangki 14 liter), dalam 1 ha dibutuhkan 200 liter larutan ZnSO4. pemupukan P dan K disesuaikan dengananjuran

0 comments:

Post a Comment

Video Pertanian

Halaman Facebook

Popular Posts

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *